Tampilkan postingan dengan label Polygami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Polygami. Tampilkan semua postingan

Polygami Halalan Toyiban

Posted by Guners on Minggu, 31 Juli 2011

Polygami Halalan Toyiban,Polygami,Bini dua, Bojo loro, Istri di madu,Kawin gelap, istri simpanan,Istri sebagai ban serep,kawin lagi, mau kawin lagi, ijin istri pertama untuk kawin , bini kedua, menggilir istri keduanya , bergumul dengan istri kedua
============================
Post kota

Kata orang ........duh asyiknya yang punya dua bini! Begitu istri pertama “turun mesin” alias melahirkan,
Jais, 43, segera menggilir istri keduanya, Jumilah, 32, di rumah kos. Tapi gara-gara perkawinan keduanya tak disosialisasikan pada tetangga, saat mereka bergumul langsung digerebek. Padahal, mereka pasangan halalan tayiban.

Perhatikan mobil jip atau Suzuki Jimny. Meski setiap mobil juga punya ban serep, tapi kedua jenis mobil ini dengan bangga memamerkannya di bodi/pintu belakang. Orang berani punya “ban serep” alias bini kedua, seharusnya juga berani mengacu pada kedua kendaraan tersebut. Maksudnya, begitu dia poligami, umumkanlah pada tetangga dan relasi, untuk menghindari kesalahpahaman. Kesal kan, bermesraan dengan bini sendiri, eh dituduh berzina atau selingkuh.

Inilah nasib apes yang dilakoni Jais, warga Desa Tenunan, Kecamatan Manding, Sumenep. Merasa demikian menggebu-gebu dorongan seknya, dia sengaja berpoligami dengan janda Jumilah yang sudah beranak tiga. Sayangnya, lelaki ini hanya kuat dalam urusan “onderdil” tapi lemah dalam urusan materil. Untuk bini kedua yang relatif masih baru dan greng, tidak dihadiahkan sebuah rumah di kompleks elit, melainkan tinggal di rumah kost saja. Pada ruangan sempit di daerah Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota, Sumenep, di situlah “ban serep” Jais disimpan.

Secara periodik dia menggilir istri keduanya. Datang sore hari, pulang-pulang setelah jam 07.00 pagi dengan wajah klimis dan sumringah. Maklumlah, ibarat mobil Jais kan  baru saja melakukan sporing balansing. Dan sejak istri pertamanya melahirkan, dia menjadi semakin rajin saja mengunjungi bini keduanya tersebut. Maklumlah, mobil yang pertama baru turun mesin!

Bahwa Jais punya bini kedua, bahwa Jais punya ban serep, warga Bangselok sama sekali tidak tahu. Soalnya, lelaki ini tak pernah menyosialisasikannya pada para tetangga. Yang mereka tahu, Ny. Jumilah ini baru kabur dari suaminya, kemudian kost di situ. Dan ketika mereka mendapati Jais sering ngglibet di rumah itu,  warga pun bertanya-tanya sejak lama. Mereka pun pernah mengintip, tengah malam Jais – Jamilah berhubungan intim. “Enak saja, kampung kita dijadikan arena bordil….,” kata warga kesal.

Mereka pun lalu bersepakat dengan pengurus RT, kapan-kapan Jais kembali menemui gendakannya, akan digerebek dan diserahkan polisi. Pak RT pun tanpa klarifikasi lebih dulu, juga menyetujui rencana itu. Pak RT kok! Ada orang asing menginap di rumah warganya tanpa lapor “penguasa” setempat, sama saja kan merongrong kewibawaan Pak RT. Harus ditindak tegas!

Begitulah. Beberapa malam lalu kembali Jais menggilir pasangan keduanya. Beberapa jam setelah lelaki ini masuk ke rumah Jumilah, sekitar pukul 21.00 warga mengintip pasangan tersebut. Betul kan! Hari masih sore begini, mereka sudah bermesum ria di atas kasur. Maka segeralah secara kompak rumah kos itu digedor-gedor. Jais dan Jumilah yang ketanggungan, dalam kondisi bugil lalu bersembunyi di bawah kolong ranjang persis si Plato.

Dalam kondisi pakaian seadanya, keduanya digiring ke Polsek Kota. Meski Jais menjelaskan bahwa keduanya suami istri, warga tak percaya karena tak didukung surat nikah berwarna hijau dari KUA itu. Baru di kantor polisi semuanya menjadi jelas bahwa keduanya pasangan halalan tayiban. Keduanya memang pasangan suami istri berdasarkan nikah siri. Keterangan ini diperoleh dari istri tua, secara tertulis. Jais-Jumilah lalu dilepaskan, tapi kadung dipermalukan.
sumber: postkota
More aboutPolygami Halalan Toyiban
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...